TEKNOLOGI PEMBUATAN BIOGAS DARI KOTORAN TERNAK
TEKNOLOGI
PEMBUATAN BIOGAS DARI KOTORAN TERNAK
ANIS FAHRI
HP.
08153732770
Balai
Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Riau
Jl. K.
Nasution No 341, Marpoyan. Pekanbaru
Telp. 0761
(674206)
Permintaan
kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia baik itu untuk keperluan industri,
transportasi dan rumah tangga dari tahun ketahun semakin meningkat. Menyebabkan
ketersediaan bahan bakar menjadi terbatas, atau harga menjadi melambung. Terkait
dengan masalah tersebut, salah satu kebijakan pemerintah ialah rencana
pengurangan penggunaan bahan bakar minyak tanah untuk keperluan rumah tangga. Sejalan
dengan hal itu pemerintah juga mendorong upaya- upaya untuk penggunaan sumber-sumber
energi alternatif lainnya yang dianggap layak dilihat dari segi teknis, ekonomi,
dan lingkungan, apakah itu berupa biofuel, biogas/gas bio, briket arang dan
lain sebagainya. Sumber energi alternatip telah banyak ditemukan sebagai
pengganti bahan bakar minyak, salah satunya adalah Biogas. Penggunaan biogas
belum cukup berkembang luas antara lain disebabkan oleh karena masih relatif
murahnya harga BBM yang disubsidi, sementara teknologi yang diperkenalkan selama
ini masih memerlukan biaya yang cukup tinggi karena berupa konstruksi beton dengan
ukuran yang cukup besar. Mulai tahun 2000-an telah dikembangkan reaktor biogas skala
kecil (rumah tangga) dengan konstruksi sederhana, terbuat dari plastik secara
siap pasang (knockdown) dan dengan harga yang relatif murah. Dan r eaktor
biogas dapat juga dibuat dari sumur tembok dan dengan drum serta dengan bahan
baku kotoran ternak dan limbah pertanian. Manfaat Energi Biogas Manfaat energi
biogas adalah menghasilkan gas metan sebagai pengganti bahan bakar khususnya
minyak tanah dan dapat dipergunakan untuk memasak. Dalam skala besar, biogas dapat
digunakan sebagai pembangkit energi listrik. Di samping itu, dari proses
produksi biogas akan dihasilkan sisa kotoran ternak yang dapat langsung
dipergunakan sebagai pupuk organik pada tanaman/budidaya pertanian. Dan yang
lebih penting lagi adalah mengurangi ketergantungan terhadap pemakaian bahan
bakar minyak bumi yang tidak bisa diperbaharui.
Potensi Pengembangan Biogas di Indonesia
Potensi
pengembangan Biogas di Indonesia masih cukup besar. Hal tersebut mengingat cukup
banyaknya populasi ternak . Jumlah sapi 11 juta ekor, kerbau 3 juta ekor dan kuda
500 ribu ekor. Setiap 1 ekor ternak sapi/kerbau dapat dihasilkan ± 2 m3
biogas per hari.
Potensi Ekonomis Biogas
Potensi
ekonomis Biogas adalah sangat besar, hal tersebut mengingat bahwa 1 m3
biogas dapat digunakan setara dengan 0,62 liter minyak tanah. Di samping itu
pupuk organik yang dihasilkan dari proses produksi biogas sudah tentu mempunyai
nilai ekonomis yang tidak kecil pula.
PRINSIP PEMBUATAN BIOGAS
Prinsip
pembuatan biogas adalah adanya dekomposisi bahan organik secara anaerobik
(tertutup dari udara bebas) untuk menghasilkan gas yang sebagian besar adalah
berupa gas metan (yang memiliki sifat mudah terbakar) dan karbon dioksida, gas inilah
yang disebut biogas. Proses dekomposisi anaerobik dibantu oleh sejumlah
mikroorganisme, terutama bakteri metan. Suhu yang baik untuk proses fermentasi
adalah 30-55 ΓΈC, dimana pada suhu tersebut mikroorganisme mampu
merombak bahan bahan organik secara optimal.
Comments
Post a Comment